Kamis, 17 April 2025

LDII Kerahkan 450 Personel Rukyat Hilal Ramadan & Syawal 1446 H


LDII Kerahkan 450 Personel Rukyat Hilal untuk Pantau Awal Ramadan dan Syawal 1446 H

LDII Kerahkan 450 Personel Rukyat Hilal untuk Pantau Awal Ramadan dan Syawal 1446 H

Ditulis oleh Tim Redaksi | 17 April 2025

Petugas LDII sedang melakukan rukyat hilal dengan teropong di lokasi pemantauan.

Jakarta (17/4/2025) — Dalam mendukung penetapan awal bulan Ramadan dan Syawal 1446 Hijriah, DPP LDII mengerahkan lebih dari 450 personel untuk melakukan pemantauan hilal di 101 titik lokasi di seluruh Indonesia.

Anggota Departemen Pendidikan Keagamaan dan Dakwah DPP LDII, Ust. Wilnan Fatahilah menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kontribusi LDII sejak 2014 untuk membantu pemerintah dalam penetapan kalender hijriah.

“Untuk 1 Ramadan 1446 H kami memiliki 88 titik, sementara untuk 1 Syawal 1446 H ada 91 titik,” ujarnya pada Minggu (13/4/2025).

Titik-titik tersebut merupakan lokasi resmi yang juga digunakan oleh Kementerian Agama (Kemenag). Namun, Wilnan mengungkapkan tantangan terbesar dalam pengamatan hilal adalah cuaca. Mendung atau hujan dapat menghambat visibilitas meskipun secara astronomi syarat terpenuhi.

Pelatihan intensif juga dilakukan untuk membekali para personel dengan keterampilan teknis, termasuk penggunaan teropong dan perangkat lunak astronomi. Kerja sama dilakukan dengan Planetarium Jakarta, Lajnah Falakiyah NU, serta pakar hisab-rukyat seperti Ust. Cecep Nurwendaya dan Ust. Hendro Setiyanto.

LDII juga aktif berkolaborasi dengan tim dari BMKG, Kemenag, dan instansi lainnya untuk menjamin akurasi dan validitas hasil pengamatan.

“Kami sangat menghargai kolaborasi ini karena memperkuat validitas hasil pengamatan dan memperkaya diskusi ilmiah di lapangan,” tutup Wilnan.

Kegiatan rukyatul hilal tidak hanya dilakukan pada Ramadan, Syawal, atau Dzulhijjah saja, namun rutin diadakan setiap awal bulan hijriah sebagai bentuk konsistensi dan pelatihan lapangan bagi tim LDII.

LDII Rukyatul Hilal di 91 Titik

Petugas LDII sedang melakukan pengamatan hilal menggunakan teleskop di salah satu titik pemantauan resmi yang terintegrasi dengan data Kemenag dan BMKG.


LDII Kerahkan 450 Personel untuk Rukyat Hilal Awal Ramadan dan Syawal 1446 H di 91 Titik Seluruh Indonesia


JAKARTA (17/4/2025) — 
Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung penentuan awal bulan Hijriah melalui kegiatan rukyatul hilal. Tahun ini, LDII mengerahkan lebih dari 450 personel untuk mengamati hilal penentu awal Ramadan dan Syawal 1446 Hijriah di 91 titik pemantauan resmi yang tersebar di seluruh Indonesia.

 “Untuk pemantauan hilal 1 Ramadan 1446 H kami memiliki 88 titik, sementara untuk 1 Syawal 1446 H ada 91 titik di seluruh Indonesia,” jelas Ust. Wilnan Fatahilah, anggota Departemen Pendidikan Keagamaan dan Dakwah DPP LDII, Minggu (13/4/2025).

Tim Rukyat LDII merupakan bagian dari lokasi pemantauan hilal yang juga digunakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI). Wilnan menambahkan bahwa kondisi cuaca menjadi tantangan utama dalam pelaksanaan rukyat. Walau hilal secara astronomi memenuhi syarat visibilitas, faktor mendung, berawan, atau hujan sering mengganggu hasil pengamatan.




Pelatihan Sejak 2014, Kolaborasi Erat dengan Kemenag dan LFNU

Pelatihan intensif telah dilakukan sejak tahun 2014, mulai dari pelatihan internal di kantor DPP LDII hingga kerja sama dengan Kemenag, Planetarium, serta Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU). Beberapa tokoh pelatih yang terlibat antara lain Ust. Ahmad Izzuddin, Ismail Fahmi, Ust. Cecep Nurwendaya, dan Ust. Hendro Setiyanto.

“Sejak 2023 hingga 2025, pelatihan kembali dilakukan secara intensif bersama Ust. Hendro Setiyanto dari LFNU untuk melatih penggunaan alat optik,” tambah Wilnan.

Pelatihan dipusatkan di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, menitikberatkan pada aspek praktis rukyat dan penggunaan perangkat lunak pendukung.

LDII Tingkatkan Kapasitas Wilayah

Setelah tim pusat terlatih, sejumlah DPW LDII seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Utara telah menyelenggarakan pelatihan hisab mandiri. Materi pelatihan meliputi:

- Kriteria hisab-rukyat Mabims lama dan baru 
- Penentuan arah kiblat dan waktu salat 
- Teknik identifikasi citra hilal digital

Kolaborasi Lintas Lembaga

LDII juga aktif bekerja sama dengan instansi pemerintah dan organisasi lain seperti BMKG, Kemenag, dan LFNU untuk memperkuat keabsahan data rukyat dan memperkaya kajian ilmiah di lapangan.

 “Kami sangat menghargai kolaborasi ini karena memperkuat validitas hasil pengamatan dan memperkaya diskusi ilmiah di lapangan,” pungkas Wilnan.

Rukyatul hilal oleh LDII tidak hanya dilakukan saat bulan penting seperti Ramadan dan Syawal, tetapi secara rutin setiap awal bulan Hijriah untuk meningkatkan kemampuan dan konsistensi tim.(KIM LDII)