Minggu, 10 Juni 2012

CIRI-CIRI PERILAKU REMAJA DAN CARA PENDEKATANNYA


1) Sudah mulai tumbuh rasa senang kepada teman lawan jenisnya .
Untuk remaja putri biasanya ia mulai ingin tampak canti , dia mulai berdandan yang baik untuk menarik perhatian lawan jenisnya. Misalnya dalam berpakaian, kerudung harus yang serasi dengan bajunya, ia mulai minta perlengkapan untuk kosmetik untuk remaja dan lain- lain.
Untuk remaja putra ciri-cirinya biasanya bukan tampak pada penampilannya seperti remaja putri,tetapi lebih tampak pada sikapnya.Sok dewasa, sok memberi perhatian pada remaja putri dan lain-lain.
Orang tua harus bisa mengarahkan anak-anaknya dengan pendekatan yang baik, mengenai batas batas pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahkromnya.Sesuai dengan yang ada pada Al-Qur’an, Al Hadist dan peraturan-peraturan agama. Misalnya masalah,nyepi antara laki-laki dan perempuan maka yang menjadi orang ketiganya adalah syaitan seperti sabda Rosululloh SAW .

‘’ tidaklah menyepi antara seorang laki-laki dan seorang perempuan kecuali yang ketiganya adalah syaitan.’’
Kalau sudah nyepi, maka syaiton mulai menggunakan jurus-jurus rayuannya agar kedua manusia lain jenis tadi terjerumus dalam pelanggaran had/zina. Kalau sudah demikian maka yang rugi/dosa bukanlah anaknya yang zina saja tetapi orang tuanyapun ikut berdosa.

‘’ Tertulis dalam taurot ; Barang siapa mempunyai anak perempuan yang berusia 12 tahun dan ia belum menikahkannya, maka jika menimpa pada anak perempuan tersebut dosa ( pelanggaran ) maka dosanya berat atas orang tersebut (orang tua)’’.
2) Kecenderungan membentuk kelompok dan mengadakan kegiatan berkelompok.

Biasanya di usia remaja, anak-anak senang pergi atau berkumpul dengan teman-temannya daripada pergi bersama orang tuanya . Sebagai orang tua kita harus lebih mewaspadai perkembangan anak kita. Kita harus selalu mengontrol dengan siapa anak kita bergaul dan melakukan kegiatan apa saja. jangan sampai anak kita salah bergaul karena hal itu bisa memberikan dampak yang sangat buruk. Kita harus memberi penghargaan pada anak kita untuk bergaul dengan orang yang fakih dalam agama, mubaligh-mubalighot. Supaya anak kita juga bisa menjadi orang yang faqih dalam agama. Rasululloh SAW pernah bersabda :

‘’ Seseorang itu mengikuti pada agamanya teman karibnya, maka hendaklah kamu sekalian memperhatikan siapa teman karibnya.’’




‘’Gambarannya teman duduk yang sholih dan teman duduk yang jelek seperti gambarannya orang yang mempunyai minyak wangi dan ububannya pande besi. Tidak melewati padamu orang yang mempunyai minyak wangi ada kalanya engkau membeli minyaknya atau hanya menjumpai baunya yang wangi. Adapun ububannya pande besi akan membakar rumahmu atau pakaianmu, engkau juga akan menjumpai bau yang tidak enak’’.


‘’ Hai anakku ! pergaulilah ulama’ dan rapatkanlah lututmu pada mereka maka sesungguhnya Alloh menghidupkan hati dengan ‘’Nur hikmah ‘’ sebagai mana menghidupkan bumi yang mati dengan hujan dari langit’’.
3) Pertambahan kamampuan untuk berpikir dan berkomunikasi secara logis
Pada usia ini remaja mulai mampu berpikir logis dan kritis terhadap persoalan-persoalan yang dialaminya. Mereka tidak lagi menerima sekedar menerima apa saja yang didekte oleh lingkungan atau orang tuanya. Tetapi mereka mulai mempertanyakan terhadap semua yang dialami dan dihadapinya.karena itu orang tua supaya sering mengajak anak remajanya untuk berdiskusi mengenai masalah-masalah yang ada dalam lingkungan kita atau diluar lingkungan kita.
Orang tua harus bisa berperan jadi teman diskusi yang baik bukan orang kolot yang selalu mendektekan kemauannya.
Disamping itu kita harus bisa memanfaatkan kemauannya untuk hal-hal yang positif dan lebih manfaat. Misalnya : kita beri remaja-remaja kita kesempatan untuk latihan nasehat,atau mengajarkan Al Qur’an dan Al Hadistnya.
4) Cenderung suka ‘’coba-coba’’

‘’ Coba-coba ’’ yang dimaksud di sini ada 2 kemungkinan,ada coba-coba dalam hal yang negatip dan coba-coba dalam hal yang positip.
Contoh coba-coba yang negatip misalnya :
Remaja yang sering bergaul dengan teman remajanya yang suka merokok dia akan mempunyai keinginan untuk mencoba merokok.

Untuk itu kita sebagai orang tua harus membentengi anak kita dengan kefahaman Al-Qur’an dan Sunnah Rosul yang diamalkan secara berjama’ah. Sebelum anak itu ingin mencoba merokok kita harus sudah mengajukan hal lararang merokok . Dan kita jelaskan masalah halal dan harom, mudhorot dan manfaat dan sebagainya.
Contoh coba-coba yang positip misalnya :
Remaja putri mulai senang mencoba berbagai resep masakan baru, atau untuk remaja putranya senang memperbaiki sepeda motor atau alat-alat elektronik. Dalam hal ini kita sebagai orang tua harus tanggap dan bijaksana. Kita harus memberikan kesempatan yang seluas-luasnya pada anak kita untuk mengembangkan bakatnya. Justru kita harus bisa mengarahkan, bakatnya ini bisa menjadi ketrampilan yang bermanfaat untuk masa depannya. Misalnya dengan mengkursuskan anak remaja putri kita menjahit atau tata boga, remaja putranya dikursuskan elektronika atau jika mampu dilanjutkan jenjang yang lebih tinggi. Sehingga remaja-remaja kita menjadi remaja yang mandiri di kemudian hari dan tidak menjadi beban orang lain.
Rosululloh SAW bersabda :



‘’ Sebaik-baiknya kamu sekalian adalah orang yang tidak meninggalkan akhiratnya untuk dunianya untuk akhiratnya, dan tidak menjadi beban atas manusia ‘’.

Lagi pula sudah menjadi dalilnya diakhir jaman ini dalam menegakkan agamanya dan dunianya seseorang harus menggunakan hartanya.


‘’ Ketika diakhir jaman, tidak bisa tidak bagi seseorang untuk menggunakan dirham dan dinar untuk menegakkan agama dan urusan dunianya ‘’.

5) Usaha menjadi pribadi sendiri.

Dunia remaja anak biasanya ingi diakui keberadaannya sebagai pribadi srndiri. Segalanya prestasi yang dia capai adalah hasil usahanya sendiri. Ia tidak mau ndopleng pada orang lain sekalipun orang tuanya sendiri. Misalnya :seorang remaja yang faham agamanya, pintar bacaan Al-Quran ( qiro’at ) ia tidak akan senang bila ada orang lain berkata ‘’ tentu saja ia pintar qiro’at, khan ibu dan bapaknya mubalighot dan mubaligh top ’’.

Dalam hal ini orang tua harus memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk mandiri dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukan dan dikerjakannya, kita beri ia tugas-tugas untuk latihan mandiri dan bertanggung jawab. Bila dia mampu menyelesaikan tugas dan bertanggung jawab yang diberikan syukurilah denan mengucapkan kalimat syukur:


Janganlah dicela meskipun hasilnya tidak memuaskan. Karena bila orang tua selalu mencela, maka akan membuat si anak menjadi putus asa dan tidak mau lagi mengerjakan tugas-tugas dan tanggung jawab yang diberikan. Sebaliknya, bila orang tua mensyukuri apa-apa yang dihasilkan anaknya, hal ini akan membuat anak lebih bersemangat.

6) Perasaan dan emosinya tidak stabil.
Remaja pada umumnya belum bisa mengendalikan perasaan dan emosinya dengan baik. Bila ia kena masalah maka akan tampak perubahan sikapnya ia akan uring-uringan atau mungkin ia akan cenderung diam dan tampak gelisah.
Dalam hal ini orang tua hendaknya bersikap arif dan bijaksana. Orang tua harus bisa bersikap sebagai teman yang baik bagi anak remaja, yang siap membantu menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi. Sehingga kita bisa membantu mereka. Jangan sekali-sekali memarahi anak remaja kita pada kondisi ini. Yang mereka butuhkan adalah seseorang yang bisa membantu kesulitan-kesulitan dan rasa aman, pengertian serta perlindungan dari orang tua. Allah telah berfirman :

‘’ ingatlah dengan dzikir kepada Allah akan menegakkan jiwa/ hati ‘’.Dengan beristighfar hati kita akan dilapangkan oleh Allah. Dalam Al-Quran allah berfirman : Al-Qur’an adalah obat dan rohmat bagi orang –orang beriman.


‘’ Dan turunkan al-qur’an sebagai obat dan rohmat bagi orang-orang iman.

Tidak ada komentar: