Senin, 28 Mei 2012

5 KEUTAMAAN HIDUP JUJUR




Banyak orang mengajar kebahagiaan di balik kemegahan materi. Padahal, itu semua hanyalah kesemuan belaka. Kalau ingin bahagia jujurlah. Jujur kepada Allah sebagai hamba-Nya, jangan basa-basi dan jangan setengah-setengah. Jujur sebagai suami maka selalu menjauhi dosa dan memberikan nafkah secara halal dan maksimal.

Jujur sebagai istri maka selalu menjaga kehormatan diri dan harta suami dan benar-benar menjadi tempat berteduh bagi suami. Jujur sebagai pemimpin maka selalu menjunjung tinggi asa musyawarah dan bekerja keras untuk menegakkan keadilan dan memastikan kesejahtraan rakyatnya. Bila kejujuran seperti tersebut di atas terwujud, banyak hikmah yang akan dipetik.

Pertama, jujur akan mengantarkan ke surga. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan kepada kebaikan dan kebaikan akan mengantarkan ke surga … dan sungguh kebohongan akan mengatarkan kepada dosa, dan dosa akan mengantarkan kepada neraka .…” (HR Bukhari-Muslim).

Berdasarkan ini, jelas bahwa tidak mungkin kebaikan akan datang jika manusia yang berkumpul di dalamnya adalah para pembohong dan pendusta. Bila di tengah mereka menyebar kebohongan maka otomatis dosa akan semakin merajalela. Bila dosa merajalela maka jaminanya adalah neraka.

Kedua, jujur akan melahirkan ketenangan. Rasulullah SAW bersabda, “… maka sesungguhnya kejujuran adalah ketenangan dan kebohongan adalah keraguan .…” (HR Turmidzi). Orang yang selalu jujur akan selalu tenang, sebab ia selalu membawa kebenaran. Sebaliknya, para pembohong selalu membawa kebusukan dan kebusukan itu membawa kegelisahan akibat kebusukannya. Ia akan selalu dihantui dengan kebohongannya dan takut hal itu akan terbongkar. Dan, bila seorang pembohong seperti ini menjadi pemimpin maka ia tidak akan sempat mengurus rakyatnya, karena ia sibuk menyembunyikan kebusukan dalam dirinya.

Ketiga, jujur disukai semua manusia. Abu Sofyan pernah ditanya oleh Heraklius mengenai dakwah Rasulullah SAW. Abu Sofyan menjelaskan bahwa di antara dakwahnya adalah mengajak berbuat jujur. (HR Bukhari-Muslim).

Rasulullah SAW terkenal sebagai manusia yang barrier jujur. Bahkan, sebelum kedatangan Islam, beliau sudah masyhur sebagai orang yang jujur. Orang-orang kafir Makkah pun mengakui kejujuran Rasulullah SAW, sekalipun mereka tidak beriman. Bahkan, mereka memberi gelar al-Amin (orang yang tepercaya) kepada Rasulullah. Selain itu, mereka juga selalu menitipkan barang berharga kepada Rasul SAW.

Keempat, jujur akan mengantarkan pelakunya pada derajat tertinggi. Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang memohon dengan jujur untuk mati syahid, (maka ketika ia wafat) ia akan tergolong syuhada sekalipun mati di atas kasurnya.” (HR Muslim).

Dan kelima, jujur akan mengantarkan pada keberkahan. Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan bahwa seorang pembeli dan pedagang yang jujur dalam melakukan transaksi perdagangannya maka ia akan diberkahi oleh Allah. Sebaliknya, jika menipu maka Allah akan mencabut keberkahan dagangannya. (HR Bukhari Muslim). Wallahu a’lam.

Minggu, 27 Mei 2012

Etika ketika kita minum


Mengapa Rasulullah SAW melarang kita minum sambil berdiri?
Ternyata secara medis dalam tubuh manusia terdapat penyaring Sfringer.
Saringan tersebut dapat terbuka ketika kita duduk,dan akan tertutup ketika kita berdiri.
Air yang kita minum belum 100% steril untuk diolah oleh tubuh.
Bila kita minum sambil berdiri,maka air tidak tersaring oleh Sfringer,karena tertutup.
Air yang tidak tersaring oleh Sfringer langsung masuk ke kantung kemih,dapat menyebabkan Kristal ginjal.
Subhanallah,tiap perintah dan larangan Rosulullah pasti bermanfaat bagi umatnya.
Wassalam.

Minggu, 20 Mei 2012

Arti Sebuah Kesempurnaan


Seorang lelaki yang sangat tampan dan sempurna merasa bahwa Tuhan pasti menciptakan seorang perempuan yg sangat cantik dan sempurna pula untuk jodohnya. Karena itu ia pergi berkeliling untuk mencari jodohnya. Kemudian sampailah ia disebuah desa. Ia bertemu dengan seorang petani yg memiliki 3 anak perempuan dan semuanya sangat cantik. Lelaki tersebut menemui bapak petani dan mengatakan bahwa ia ingin mengawini salah satu anaknya tapi bingung; mana yang paling sempurna.
Sang Petani menganjurkan untuk mengencani mereka satu persatu dan si Lelaki setuju. Hari pertama ia pergi berduaan dengan anak pertama. Ketika pulang,ia berkata kepada bapak Petani,”Anak pertama bapak memiliki satu cacat kecil, yaitu jempol kaki kirinya lebih kecil dari jempol kanan.”
Hari berikutnya ia pergi dengan anak yang kedua dan ketika pulang dia berkata,”Anak kedua bapak juga punya cacat yang sebenarnya sangat kecil yaitu agak juling.”
Akhirnya pergilah ia dengan anak yang ketiga. Begitu pulang ia dengan gembira mendatangi Petani dan berkata,”inilah yang saya cari-cari. Ia benar-benar sempurna.”
Lalu menikahlah si Lelaki dgn anak ketiga Petani tersebut. Sembilan bulan kemudian si Istri melahirkan. dengan penuh kebahagian, si Lelaki menyaksikan kelahiran anak pertamanya. Ketika si anak lahir, Ia begitu kaget dan kecewa karena anaknya sangatlah jelek. Ia menemui bapak Petani dan bertanya “Kenapa bisa terjadi seperti ini Pak. Anak bapak cantik dan saya Tampan, Kenapa anak saya bisa sejelek itu..?”"
Petani menjawab,” Ia mempunyai satu cacat kecil yang tidak kelihatan . Waktu itu Ia sudah hamil duluan…..”
Kadangkala saat kita mencari kesempurnaan, yang kita dapat kemudian kekecewaan. Tetapi kala kita siap dengan kekurangan, maka segala sesuatunya akan terasa istimewa.
(Pengirim : Baktiar-Wonokupang)

Sabtu, 19 Mei 2012

LDII Fokuskan Pembangunan Kesalehan Sosial Atasi Krisis Moral Bangsa



RAKERNAS LDII 2012

Bogor, 11-12 April 2012 - Menajamkan program-program LDII dalam lima tahun ke depan yang digagas pada Munas tahun lalu, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) melaksanakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di IPB International Convention Center (ICC) Bogor pada 11 – 12 April 2012 yang dibuka oleh Menteri Agama H. Suryadharma Ali dan dihadiri Menpora Andi Mallarangeng, Ketua PBNU Prof KH Said Aqil Siradj, dihadapan 1.500 peserta yang terdiri dari para ulama, guru pesantren, pengurus LDII dari tingkat Dewan Perwakilan Pusat, Dewan Perwakilan Wilayah hingga Dewan Perwakilan Daerah tingkat Kabupaten/kota.

Tema Rakernas LDII 2012 adalah “Pengembangan SDM Profesional Religius untuk Indonesia Sejahtera, Demokratis, Berkeadilan dan Bermartabat” mengingat satu dekade ke depan persoalan karakter bangsa masih menjadi masalah terbesar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu menurunnya peradaban bangsa yang diakibatkan oleh factor ekonomi, lemahnya penegakan hukum dan globalisasi menjadi landasan komitmen Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) untuk menyusun program kerja tahun 2012 yang difokuskan pada pembangunan kembali Akhlaqul Karimah dan melakukan kontribusi sosial membentuk generasi profesional religius di lingkup para anggotanya dan masyarakat.

Ketua Umum DPP LDII Prof DR Abdullah Syam mengatakan: “Generasi profesional religius yang diharapkan LDII adalah umat yang memiliki etos kerja yang mampu bekerja dengan baik dan menghasilkan produk berkualitas. Keterpurukan bangsa Indonesia dalam berbangsa dan bernegara dikarenakan profesionalisme itu tanpa didasari sifat religius dan bisa dilihat dalam berbagai kasus korupsi yang melanda tanah air saat ini”

Dari 1.018 kasus kasus korupsi yang ditangani kejaksaan, Masyarakat Transparansi Internasional Indonesia menyebut 967 anggota DPR/DPRD, dan 61 kepala daerah terlibat korupsi.

Selain korupsi, Indonesia masih bergelut dengan angka kemiskinan yang tinggi. Indeks Pembangunan Manusia (HDI) 2011 Indonesia menunjukkan Indonesia berada di urutan ke 124, atau berada di posisi menengah, padahal Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Sementara 10 negara dengan HDI tertinggi, merupakan negara-negara dengan kekayaan alam yang setara ataupun di bawah Indonesia memiliki kemampuan yang lebih baik. Dengan demikian negeri ini masih memiliki masalah dengan pemerataan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan.

Tingginya angka korupsi dan rendahnya HDI merupakan indikator hilangnya arah dalam pembentukan karakter yang berpengaruh besar terhadap pembangunan nasional.

"Ini semua akibat profesionalisme namun tak diikuti kesalehan sosial", ujar Prof Syam.

Sekilas Tentang LDII:

• LDII merupakan organisasi masyarakat berbasis agama Islam secara struktural memiliki 33 DPD provinsi, 353 DPD Kota/Kabupaten, 4500 PC dan PAC seluruh Indonesia
• LDII sangat menjunjung kerukunan umat dan kesatuan NKRI bertujuan meningkatkan peradaban hidup, harkat, dan martabat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara turut serta dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya
• LDII mendukung terwujudnya masyarakat madani yang demokratis, berakhlaq mulia, sadar akan harga diri bangsa dan berkeadilan social berdasarkan Pancasila dan UUD 45