MEMAHAMI PERILAKU REMAJA DAN CARA PENDEKATANNYA
I.PENDAHULUAN
Masa remaja sering kali diartikan sebagai masa transisi/peralihan dan masa kanak-kanak kemasa dewasa penuh. Masa ini adalah masa-masa terpenting bagi orang remaja untuk menentukan dan membentuk identitas diri seiring dengan perkembangan fisik dan perkembangan daya pikirnya yang mulai berpikir secara kritis terhadap persoalan-persoalan yang dialaminya. Mereka tidak lagi sekedar menerima apa-apa yang didektekan oleh lingkungannya, tetapi mereka mulai mempertanyakan terhadap semua yang dialami dan diterimanya.
Perkembangan pola pikir inilah yang mempengaruih sikap dan tingkah lakunya. Ditambah dengan tingkat emosional remaja yang tinggi, menjadikan remaja kadang kala bersikap sangat spontan dan reaktip terhadap masukan- masukan yang diterimanya.
Kadang-kadang para orang tua dikejutkan oleh perilaku remaja yang mulai menolak terhadap kemauan orang tua penolakan ini sebetulnya karena remaja mulai meninggi egonya ( rasa keakuannya ), sehingga merasa tidak mau didekte oleh orang lain walau jalan pikirannya belum tentu benar. Bagi remaja yang memiliki keterbukaan akan memberikan alasannya mengapa dia menolak , akan tetapi bagi remaja yang bertipe tertutup mempunyai kecenderungan untuk diam dan cuek.
Untuk itu para orang tua terutama ibu-ibunya para remaja perlu dibekali pengetahuan tentang agama, perilaku remaja dan bagaimana cara pendekatannya, agar orang tua tersebut bisa mengarahkan putra-putrinya, mendidik putra-putrinya dengan baik
II. RENTANGAN USIA REMAJA
Sesuai dengan arahan dan nasehat dewan pembina, usia remaja adalah antara 11-15 tahun. Sedangkan menurut ilmu psikologi rentangan usia remaja bisa dikelompokkan sebagai berikut :
Laki-laki :
a. Pra remaja = 10-12 tahun
b. Remaja awal = 13-17 tahun
c. Remaja akhir = 18-21 tahun
Perempuan :
a. Pra remaja =10-11 tahun
b. Remaja awal =12-16 tahun
c. Remaja akhir =17-21 tahun
III.PENGERTIAN/BATASAN
Remaja adalah :
Suatu fase hidup,dengan perubahan-perubahan penting pada fungsi intelegensi,tercakup dalam perkembangan aspek kognitif (penalaran)
Suatu proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan psiko seksual,perubahan dalam hubungan dengan orang tua dan cita-cita mereka
Masa peralihan dan ketergantungannya dalam keluarga menuju ke kehidupan yang “mandiri”
IV.GAMBARAN UMUM SEORANG REMAJA
1) Ia mulai tumbuh besar dan tinggi,suaranya mudah berubah. Perhatiannya terhadap lawan jenisnya mulai meningkat,ketergantungannya terhadap orang tua mulai menurun dan sebaliknya keterikatannya terhadap teman seusianya mualai bertambah pesat
2) Ia mungkin pula bertambah berani,lebih ribut,lebih bisa mengungkapkan dirinya atau justru malah sebaliknya dimana ia menjadi lebih pendiam serta menarik diri. Ia mungkin pula menjadi lebih sensitif,pemarah atau menjadi seseoarang yang orang tua mungkin tidak mengenali lagi bahwa dulunya si anak adalah pendiam dan menurut.
3) Ia mulai bertambah energik dan dinamis,tetapi mungkin pula ia berubah menjadi seseorang yang pemurung karena kekecewaan,kegagalan. Menjadi orang yang gelisah karena ada kesulitan-kesulitan yang tidak terpecahkan
V.MENGAPA ORANG TUA PERLU MEMAHAMI PERILAKU REMAJA ?
Kegagalan dalam pembinaan remaja sekarang dalam arti tidak mencapai target keberhasilan yaitu menjadi remaja yang alim,faham agamanya,berakhlak mulia dan bisa mandiri,bahkan sampai menjadi remaja yang rusak,maka sudah dapat dibayangkan bahwa remaja berikutnya akan lebih rusak lagi.
Untuk itu orang tua,yang juga termasuk dalam 5 unsur yang bertanggung jawab dalam pembinaan remaja,supaya lebih tanggap dan mengerti kewajibannya. Dan perlu diingat bahwa anak termasuk amanat dari ALLAH dan barang siapa menyia-nyiakan ramutannya sangat besar dosanya.
Supaya orangtua bisa dengan baik mengarahkan putra-putrinya maka orang tua harus mengerti dan memahami bagaimana perilaku remaja dan pola pikirnya. Sehingga jika orang tua menasehati,anak bisa menerima dan menurut. Sebab kalau tidak maka akan terjadi konflik antara orang tua dengan remaja (putra-putrinya) yang akibatnya anak merasa tidak cocok dengan orang tuanya dan dia cari pelarian diluar rumah.Setelah demikian orang tuanya merasa “ditinggalkan’ oleh anak-anaknya.
laman
- Beranda
- Sejarah
- Tujuan
- Visi dan misi
- Motto
- Sahnya LDII
- Struktur Organisasi
- Kegiatan
- Metode Pengajaran
- Sumber Hukum LDII
- Pondok Pesantren LDII
- Anggaran Dasar LDII
- Sumber Pendaanaan LDIII
- LDII Online
- LDII.TV
- LANTABUR TV
- Peta
- Al-Qur'an
- Foto
- Video
- Tips dan trik
- Al qur'an Hadist Online
- Download
- Tips Kesehatan
- Aplikasi Pembagian Waris
- Anggaran Rumah Tangga LDII
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar